Social Icons

Pages

Minggu, 04 November 2012


Farah Quinn, Merasa Seksi Di Dapur

Tabloid Wanita Indonesia

Tahun ini banyak anugrah disyukuri Farah Quinn. Setelah ditunjuk pemerintahan Selandia baru sebagai duta wisata negara tersebut, Farah sibuk menyiapkan salah satu program terbarunya yang akan tayang di banyak negara melalui saluran Asian Food Channel (AFC), mulai November nanti. Rezeki mengalir, itu sudah pasti. Namun banjir pengalaman menjadi kekayaan tak ternilai baginya.
Maka menjumpainya di tengah padatnya jadwal yang harus dia penuhi, tidaklah mudah. Belum lagi agenda perjalanan ke berbagai tempat yang belakangan kian jadi kebutuhan hidup Farah, begitu sapanya. Beruntung, Sabtu pagi akhir pekan lalu ia membiarkan waktunya sedikit dicuri sebelum terbang ke luar kota. Farah kemudian menerima WI di rumahnya yang asri di kawasan Joglo, Jakarta Barat. Usai sarapan bersama sang suami, Carson Quinn, dan putra tunggal mereka, Armand Quinn, Farah bersiap diri. Sementara Armand segera diajak menikmati libur akhir pekannya oleh Carson.
wanita 32 tahun ini memang sedang mempersiapkan rumah baru mereka di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, tak jauh dari sekolah Armand. Di rumah ini nanti, Farah akan memiliki 3 dapur yang ia rancang sesuai dengan seleranya. Untuk perabotan, wanita kelahiran Bandung, 8 April 1980 ini sudah menyiapkan beberapa peralatan yang kadang ia beli saat bepergian.
Tentang selera, Farah mengaku menyukai peralatan dapur yang seksi.  “Artinya yang bentuknya keren, elegan, dan seksi. Jadi masaknya juga senang, tidak merasa kucel. Malah makin merasa seksi di dapur hehehe….” ujar chef yang selalu membawa pisau pribadinya saat tampil memasak di manapun ini. 

Makanan dan Kekuatan Bangsa
Banyak menjelajah pelosok negeri  membuat Farah mendapat gambaran bagaimana gaya memasak kebanyakan masyarakat Indonesia. “Sebetulnya mereka yang tinggal di desa justru bisa mengonsumsi makanan yang lebih segar. Karena mereka bisa menanam sendiri. Tapi kebanyakan cara pengolahannya masih kurang tepat. Makanan Indonesia masih banyak yang digoreng dan dimasak terlalu lama. Belum ada pengetahuan yang jelas tentang bagaimana menjaga nutrisi. Padahal negara kita ini punya potensi yang tinggi sekali. Bayangkan, tanah kita ini subur sekali sehingga bisa menanam apapun,” ujar Farah.
Jika semua pihak menyadari, efek positifnya tentu banyak. Promosi wisata akan terbantu, masyarakat pun hidup lebih sehat. “Karena selain kecantikan alam, makanan akan menjadi pengikat bagi para wisatawan. Lebih dari itu, makanan akan membentuk tubuh kita sebagai bangsa. Jika kita menjadi orang-orang yang kuat dan tidak mudah sakit, maka kita akan menjadi bangsa yang kuat juga. Karena itu penting sekali untuk suatu negara punya regulasi yang benar tentang makanan agar terbentuk bangsa yang sehat. Untuk perorangan, itu semua bisa diawali dengan makan yang benar,” lanjut chef yang menu kreasinya sebentar lagi bisa dinikmati di sebuah penerbangan ini.
Selain kesegaran bahan makanan dan benar cara mengolahnya, kebersihan juga menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.  “Penggunaan dapur tradisional tak masalah. Toh justru dapur ini yang eksis dari dulu sebelum berbagai peralatan modern ada. Kunci utamanya, bersih. Tapi soal sanitasi dan kebersihan memang harus kita akui bahwa Indonesia jauh sekali ketinggalan. Tak banyak masyarakat yang sadar pentingnya menjaga kebersihan. Karena itu sanitasi juga menjadi PR yang harus dibicarakan.”

Sumber :
Farah Quinn, Merasa Seksi Di Dapur 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar